cCibinong, 06 Oktober 2008
Saya juga pernah iseng yang bikin tetangga geger. Ceritanya, ketika saya diajak ke Wonosobo sama mereka, di sana saya beli tembakau racikan. Tujuannya sih agar merokok jadi lebih murah. Kami beli tembakau yang sudah dirajang, kertas papir, saus, cengkeh dan kemenyan. Entah kenapa saya beli barang-barang tersebut juga tidak mengerti. Karena saya pikir dengan meracik sendiri lebih enak. Ternyata ketika saya buat racikan rokok saya, Naudzibullah.... nggak enak rasanya.
Karena tenggorokan malah jadi sakit, akhirnya saya stop cara tersebut. Nah, pada suatu malam saat sedang nonton tivi sendirian, saya iseng membakar batang korek api dan puntung yang berada di dalam asbak. Setelah terbakar, saya masukkan kemenyan ke dalam api. Wussshhhhh..... tiba-tiba keluar banyak asap yang harum, seperti adegan dukun dalam film horor. Saya sih nggak punya perasaan apa-apa, soalnya tidak tahu kalau kemenyan seharum itu. Kegiatan tersebut terus saya lakukan hingga sebungkus kemenyan habis terbakar. Tetapi kok ada yang aneh, saya mulai mendengar di luar rumah kos orang-orang kampung sudah ramai keluar. Saling bertanya darimana datangnya wangi kemenyan yang sangat santer tersebut. Engkong dan Nyak, pemilik kos terdengar ribut mencari-cari asal bau kemenyan. Kemudian tetangga samping dan depan rumah juga keluar. Wah, repot juga nih, jangan-jangan orang kampung punya pikiran yang tidak-tidak setelah mencium wangi kemenyan di malam hari. Akhirnya dengan senyum-senyum saya ikutan keluar sambil mengaku kalau sayalah pelakunya. Jadi tidak enak juga sih sama mereka, karena wajahnya terlihat takut. Akhirnya setelah tahu mereka kembali masuk rumah, kayaknya pada ngedumel sih.
No comments:
Post a Comment