Wednesday, August 26, 2009

PERBURUAN NOORDIN M TOP

Jakarta, 27 Agustus 2009

Kerja POLRI memburu Noordin M Top sangat berat. Upaya Polisi melakukan penggrebekan sebuah rumah di Temanggung, Jawa Tengah, untuk menangkap seorang teroris paling di cari di Indonesia yaitu Noordin M Top ternyata keliru. Setelah 18 jam polisi mengepung rumah tersebut, serta berondongan rumah tersebut dengan serangkaian tembakan dan bom. Ternyata bukan Nurdin M Top yang didapat, orang yang mengaku sebagai Noordin ternyata Ibrahim, atau Boim. Ibrahim adalah salah seorang anak buah Noordin M Top yang melakukan aksi di Hotel JW Marriot.



Kelihaian Noordin M Top dalam menghindari kejaran pihak aparat keamanan disikapi dan dikomentari macam-macam oleh masyarakat. Ada yang mengatakan bahwa Noordin menggunakan hipnotis, ahli penyamaran, bahkan ada yang bilang menggunakan ilmu panglimunan (ilmu siluman, untuk melarikan diri seperti dalam film Si Pitung, pen.). Bagaimanapun jagonya Noordin M Top dalam menghindari kejaran aparat keamanan suatu saat kita yakin pasti akan tertangkap juga.

Sebagai masyarakat yang sadar hukum dan memiliki jiwa nasionalisme, kita harus berperan serta membantu pihak keamanan dalam memburu Noordin yang sebenarnya nggak Top tersebut. Dimanapun kita menemukan Si Noordin segera hubungi aparat keamanan terdekat.



Penempelan gambar Noordin oleh pihak kepolisian

Informasi yang kami kumpulkan dari pihak keamanan, maupun masyarakat luas, rekaan Wajah Noordin M Top adalah seperti ini :

Koleksi Foto Noordin M Top

Versi Polisi







Versi Kolektor



Versi Bintang Film



Noordin Tank Top

Noordin Jaringan MLM


Noordin Kartun




Monday, August 24, 2009

Tukaran link

Tukaran link

Bunaken

Subhanallah .....

Betapa agung alam ciptaan Yang Maha Kuasa. Sehari, hanya sehari kami menikmati pesona laut Bunaken. Indahnya pulau Manado Tua, Indahnya pemandangan bawah laut pantai Bunaken. Tak terbayangkan sebelumnya dapat menikmati cantiknya ikan dan terumbu karang dalam habitat aslinya.
Perjalanan kami ke Bunaken merupakan sebuah perjalanan dimana kami dihadapkan dengan betapa kayanya negara ini. Betapa indah dan mempesonanya alam ciptaan Tuhan. Penduduknya yang ramah dan damai, bahkan menurut penjelasan teman kami yang bertugas disana, penduduk setempat sangat santai. Menikmati hidup dan kehidupan. Jauh dari hingar bingar permasalahan di Ibukota. Jangan sampai kedamaian mereka dirusak oleh hasutan orang-orang jahat. Tetaplah kedamaian ada di Manado dan Bunaken.











Perjalanan Laut

Hari Kamis, 20 Agustus 2009, kami berangkat dari hotel tempat kemai menginap menuju Marina. Sebuah dermaga kecil khusus wisata yang berada di pinggiran kota Manado. Hanya beberapa menit sampailah kami ke tempat perahu boat sewaan bersandar. Kemacetan beberapa hari sebelumnya karena ada hajat besar, Sail Bunaken 2009, sudah mereda. Masyarakat kembali ke rutinitas semula. Sungguh sebuah kota kecil yang ramah.
Dengan menggunakan kapal boat khusus kami menikmati pesona alam dan pemandangan bawah laut yang indah. Matahari pagi hangat dan bersahabat, udara pun terlihat cerah. Tidak ada gelombang besar seperti beberapa minggu sebelumnya.
Perjalanan menuju ke pulau Bunaken sendiri hanya memakan waktu setengah jam saja. Mendekati pulau, sebuah cermin di lantai dasar boat diturunkan. Beberapa saat kemudian terlihatlah panorama alam bawah laut yang menakjubkan. Menurut informasi teman yang aktif di klub menyelam, panorama ini masih kalah dengan taman laut Raja Ampat di pulau Papua. Tapi bagi kami, ini sudah lebih dari cukup, malah sangat menarik.


Pulau Kecil Bunaken

Mungkin ukurannya hanya beberapa hektar saja. Pantai yang landainya pun tidak sepanjang Anyer atau pantai di Jawa. Tapi terlihat sudah ada upaya dari Pemda Sulut untuk merenovasi fasilitas di sana agar menarik bagi wisatawan. Beberapa cottage terlihat sedang direnovasi. Para pedagang yang menjual berbagai souveir terlihat ramai. Kios-kios mereka terlihat ditata sedemikian rupa. Diantara kios-kios yang menjajakan souvenir dan makanan dibuat jalan agar memudahkan wisatawan berlalu lalang. Sederhana dan masih belum rapih. Tampak sebuah plang yang memberikan informasi bahwa proyek tujuan wisata itu baru saja selesai dibangun dengan biaya beberapa ratus juta rupiah. Walaupun begitu dengan semangat Pemda Sulut untuk membangun daerahnya agar menjadi tujuan wisata patut dipuji. Bunaken merupakan taman laut sekaligus cagar alam bagi ribuan spesies ikan dan terumbu karang. Bahkan pemerintah pusatpun sedang mengusulkan agar Taman Laut Bunaken menjadi sebuah aset wisata alam yang dilindungi dan diakui oleh dunia. Semoga niat ini terlaksana dan mendapat sambutan. Masyarakatnya pun mulai membentuk wadah atau kelompok yang bertujuan ikut mensukseskan misi tersebut. Bunaken akan menjadi tujuan wisata tahun 2010.


Diving dan Snorkling

Selain pemandangan lautnya, wisata alam Taman Laut Bunaken juga menyediakan fasilitas wisata Diving dan Snorkling. Sayangnya saat itu kami tidak bisa diving karena padatnya jadwal instruktur yang membimbing kami. Sehingga niat untuk diving digantikan dengan snorkling. Memang untuk kegiatan diving tidak boleh dilakukan sembarangan. Minimal kami harus memiliki lisensi menyelam dari klub-klub menyelam yang ada di sana. Kecuali untuk penyelam intro, kelas pemula yang nantinya akan didampingi oleh instruktur. Tak apalah, mungkin lain waktu kami bisa menyelami Bunaken.

Snorkling lebih mudah dan aman. Dibeberapa tempat tampak persewaan peralatan snorkling yang bisa sewaktu-waktu disewa. Mulai dari baju khusus, sepatu katak, peralatan snorkling hingga Biskuat. Tadinya saya sempat bertanya untuk apa ada Biskuat di tempat persewaan alat selam. Setelah diberitahu akhirnya kami jadi tersenyum, rupanya Biskuat tersebut dijual untuk atraksi memberi makan ikan. Repot juga nih, ternyata ikan laut harus merubah pola makannya dengan menu baru Biskuat.
Setelah diberikan sedikit pengarahan mengenai cara kerja alat-alat dan teknik dasar snorkling, akhirnya kami terjun ke laut. Hanya beberapa menit kami membiasakan diri, setelah itu barulah terasa asyiknya ber-snorkling.


Berpisah dengan Bunaken


Masih penasaran, belum cukup rasanya kami bermain-main dengan ikan-ikan disana. Tapi bagaimana lagi, teman kami yang lain sore hari itu harus kembali ke Jakarta. Setelah menikmati santapan ikan dan tumis kangkung (saya heran disetiap acara makan, selalu ada menu tumis kangkung di sini) akhirnya kami kembali ke hotel.
Rupanya yang sedikit tapi dapat memberikan pengalaman yang menarik. Fresh, benar-benar fresh perjalanan kali ini. Kami sangat berterima kasih dengan keramahan teman-teman di sana. Sukses untuk kalian, sampai bertemu kembali di Jakarta.

Sunday, August 23, 2009

Ramadhan Tiba

22 Agustus 2009

Hari pertama Ramadhan kali ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Biasanya di hari pertama Ramadhan kami mengunjungi rumah orang tua di Pasarminggu untuk sahur atau berbuka puasa bersama. Awal menjelang puasa saya mendapat tugas ke luar kota dan baru pulang pas sehari menjelang puasa. Lagipula ada kakak ipar beserta anak-anaknya yang datang menginap untuk beberapa hari. Jadilah hari pertama puasa tahun ini terpaksa di rumah sendiri.

Yang bikin sedih adalah sebuah pesan singkat melalui handphone dari adik yang kebetulan masih bujangan. Isinya mengabarkan kalau sahur nanti di rumah hanya bertiga, Ayah, Ibu dan Adik. Padahal malam setelah sholat tarawih saya beberapa kali menelepon ke nomornya ingin berbicara dengan Ibu dan Ayah.

Saya membayangkan perasaan kedua orang tua yang melihat kondisinya jadi sendiri lagi. Padahal dulu rumah selalu ramai dengan tujuh orang anak. Bayangkan jika ingin sahur Ayah dan Ibu membangunkan kami satu persatu. Bahkan jika ada yang sulit dibangunkan, jangan kaget jika muka kita akan dipercikan air dari sebuah gayung. Biasanya bangun tidur untuk makan sahur adalah saat-saat yang paling menyebalkan, malas makan. Sepanjang rutinitas makan tersebut Ibu tak henti-hentinya bicara. Memarahi salah seorang dari kami yang masih tertidur, membujuk adik agar mau ikutan makan sahur, menyiapkan ini dan itu, sambil tak henti-hentinya bicara. Puhhh... selalu ramai.

Selepas sholat subuh merupakan saat-saat yang paling mengasyikan bagi anak-anak kampung seperti kami. Biasanya banyak sekali kegiatan kami setelah shalat subuh. Kalau dulu, ketika di kampung kami masih banyak pohon buah-buahan, setelah sholat subuh kami selalu berlomba menuju kebun yang ada pohon buahnya untuk mencari buah jatuhan. Buah jatuhan ini adalah buah yang jatuh karena sudah masak dan kemudian terkena angin atau jatuh karena gagal di santap kelelawar. Beberapa tahun kemudian, kegiatan setelah subuh diramaikan oleh banyaknya anak-anak yang melakukan jalan-jalan pagi sambil main petasan atau mengincar gadis sebaya bagi yang sedang kasmaran. Bahkan ada yang bermain bulu tangkis atau bermain sepak bola. Bagi yang melakukan aktifitas olahraga seperti ini biasanya siangnya sudah langsung teler, bahkan bisa bikin batal puasa. Pastinya subuh pagi setelah sahur menjadi waktu favorit bagi kami. Jika sekarang setelah subuh biasanya diisi dengan ceramah dan pengajian, ketika itu yang ikut pengajian hanyalah orang-orang tua. [Parah amat ya... Anak-anak ? Mainnn!!!]

Begitulah bulan puasa ketika kami kecil, gembira karena banyaknya kegiatan yang hanya ada dibulan Ramadhan. Sore hari menjelang berbuka kami kumpul di Masjid atau musholah untuk berbuka puasa bersama. Kegiatan malam hari setelah sholat tarawih biasanya bermain petasan dan kembang api atau bermain 'bleguran' (meriam bambu). Bagi anak-anak tertentu ada juga yang berjualan petasan atau kembang api. Untuk kegiatan di siang harinya kami menyewakan buku cerita. Waktu kecil dulu, cerita favoritnya adalah cerita Lima Sekawan, Trio Detektif, Sapta Siaga, serta komik bergambar seperti komik Petruk dan Gareng karya Tatang. S.

Masa kecil di sebuah kampung di pinggiran Jakarta, penuh dengan cerita. Anak-anakku sekarang ? sepertinya tidak mungkin mereka mengalami pengalaman yang sama dengan saya dulu. Begitulah bulan Ramadhan bagi kami dulu. Kegembiraan dan kemeriahannya sangat terasa bagi kami anak-anak kampung.

Monday, August 10, 2009

Catatan Sasha

Cibinong, Agustus 2009

Sebuah Perubahan

Seharusnya bulan ini akan menjadikan sesuatu yang indah untuknya. Genap sudah 10 tahun usianya. Bukan anak kecil lagi. Badannya sudah besar dan sehat. Alhamdulillah, putri kecil kami yang dulu setiap malam selalu menangis dengan keras kini sudah menjadi remaja putri.

Ketakutan

Setiap malam selalu minta ditemani. Seringkali malam-malam bangun dan menangis. Mimpi buruk, katanya. Kadangkala saya dan mamanya tidak sabar sehingga harus memarahinya. Aduh, kalau sudah marahin anaku, selesainya suka menyesal sekali. Bahkan harus minta maaf berkali-kali ke mereka. Maafkan kami ya nak, jika kami tidak sabar.

Ulang Tahun Ke-10

Rabu, tanggal 05 Agustus, Sasha berulang tahun yang ke-10. Acaranya hanya keluarga kami saja. Berempat kami pergi makan malam dan beli hadiah untuk Sasha. Mama membelikan buku cerpen, dari Papa minta dibelikan sepatu. Eits... Radja nggak ketinggalan juga memberikan hadiah untuk tetehnya, hadiahnya snack dan mainan.
Pulang kerja, langsung cepat-cepat mandi karena sudah ditunggu dari tadi. Langsung berangkat ke Botani Square di Bogor. Tempat yang paling deket dan lumayan asik.



Jakarta, 11 Agustus 2009

Sasha nggak masuk sekolah, katanya kepalanya pusing. Mungkin memang pilek dan lelah karena kemarin diajak jalan-jalan ke Jonggol. Tadi pagi isteriku cerita mengenai Teteh yang sepertinya punya masalah dengan belajarnya. Entah mengapa sekarang prestasinya mulai merosot. Kalau menurut istriku, sepertinya ada masalah dengan lingkungan pergaulan di sekolahnya. Karena sudah mulai remaja ada saja masalah dengan teman atau pelajaran. Sebenarnya masalah tersebut wajar terjadi pada anak-anak menjelang masa-masa seperti Sasha. Ditambah lagi akhir-akhir ini tidur Sasha sering terganggu dengan imajinasinya yang aneh-aneh. Kasus bom Marriot kemarin membuatnya tidak bisa tidur. Ketakutan !

Wah, mulai terasa deh jadi orang tua. Ternyata bukan hanya memberi makan dan menyekolahkan anak-anak saja. Sekarang ditambah lagi, saya dan istri harus kerja keras memotivasi anak-anak agar semangat. Membangun rasa percaya dirinya agar bisa bergaul dan beradaptasi dengan lingkungannya.