Wednesday, September 30, 2009

Ulang Tahun Hari Ini

Ya Allah,
Anugerahkan kesehatan
dan keselamatan kepada saudaraku ini.
Lipatgandakan rizkinya
Tambahkanlah ilmunya
Kuatkan iman islamnya
Lindungilah dirinya

Ya Allah,
Jadikanlah ia orang yang takwa
Jadikanlah ia orang yg bersyukur
Wujudkanlah semua cita dan keinginannya yang terbaik.

Amin

SELAMAT ULANG TAHUN...

Om Aban dan Pak De Ari


Dari :
Imron, Luki, Sasha dan Radja

Back To Work

Jakarta,
Kamis, 01 Oktober 2009


Hari pertama masuk kantor, hufff... lumayan juga setelah cuti hampir dua mingguan. Ternyata kelamaan di rumah nggak enak juga ya. Walaupun kegiatan di rumah nggak habis-habis. Paling kegiatan setiap hari berkebun. Sudah bersih deh taman belakang rumah.

Ternyata di kantor sedang mati listrik sejak hari Selasa kemarin. Genset di kantor pusat hanya bisa bertahan beberapa jam saja. Untungnya semua kerjaan sudah diselesaikan sebelum cuti jadi bisa santai dulu. Itulah untungnya kalau tidak menunda-nunda pekerjaan. Sampai hari terakhir sebelum lebaran kerja bener-bener full hingga sore hari.

Seneng juga bertemu dengan teman-teman kantor lagi. Bagaimanapun juga kehidupan kita hampir sepertiganya ada di kantor. Sudah menjadi prinsip saya untuk menciptakan suasana kerja yang harmonis antar teman. Sehingga kantor bagaikan sebuah keluarga besar. Cara berfikir seperti ini sangat berguna bagi kita untuk mengurangi tekanan akibat beban kerja kantor yang berat dan mengharuskan tanggung jawab besar.

Selamat bekerja !

Thursday, September 10, 2009

Malaysia, Tetangga Yang Tak Ramah !




Jakarta, 11 September 2009


Nggak Nasionalis !!

Protes seorang teman ketika dia mendengar komentarku yang tidak seheboh yang diharapkan. Masalahnya apalagi kalau bukan klaim negara tetangga Malaysia terhadap aset-aset bangsa Indonesia. Lewat Situs Kementrian Penerangan, Komunikasi dan Kebudayaan (http://www.warisan.gov.my) dalam Laman Jabatan Warisan Negara mereka mengumumkan secara resmi semua aset-aset negaranya.

Jabatan Warisan Negara pada awalnya adalah bahagian Warisan yang berada di bawah Kementerian Kebudayaan, Kesenian dan Warisan (disingkat KeKKWa) dan dinaikkan posisinya sebagai Jabatan pada 1 Maret 2006. Jabatan Warisan Negara bertanggungjawab memulih, memelihara dan mengekalkan warisan negara seperti yang termaktub di dalam Akta Warisan Kebangsaan 2005.


Klaim Malaysia

Masalah muncul ketika aset-aset negara yang diklaim sebagai warisan budaya negara Malaysia ada beberapa yang berasal dari Indonesia. Beberapa kekayaan budaya bangsa kita yang telah diklaim oleh Malaysia diantaranya adalah;







1. Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
2. Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
3. Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia
4. Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
5. Rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia
6. Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
7. Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
8. Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
9. Lagu Injit-injit Semut dari Jambi oleh Pemerintah Malaysia
10. Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia
11. Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
12. Tari Piring dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
13. Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
14. Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
15. Motif Batik Parang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia
16. Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah Malaysia
17. Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia
18. Kain Ulos oleh Malaysia
19. Alat Musik Angklung oleh Pemerintah Malaysia
20. Lagu Jali-Jali oleh Pemerintah Malaysia
21. Tari Pendet dari Bali oleh Pemerintah Malaysia

22. Tari Poco-Poco dari Maluku
23. Alat musik Rapa'i dan Serunai dari Aceh
24. Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia

Selain aset-aset warisan budaya di atas jangan lupa masalah klaim Pulau Amabalat, Pulau Gosong di Kalimantan Barat, Sipadan dan Ligitan, dan yang terakhir adalah Pulau Jemur di Riau yang diklaim sebagai obyek tujuan wisata Malaysia. Apalagi sikap arogan angkatan laut Malaysia yang sengaja melintas ke wilayah RI. Aksi kapal angkatan laut Malaysia ini diliput langsung oleh salah satu stasiun televisi. Akibatnya masyarakat yang menyaksikan aksi tersebut menjadi terpancing emosinya. Bagaimanapun juga pemerintah harus mengambil sikap dan tindakan terhadap sikap negara tetangga yang arogan tersebut.


Reaksi Masyarakat

Pertama kali yang membuat heboh adalah klaim mereka atas lagu Rasa Sayange dari Maluku. Berita ini di ekspos oleh media masa yang menyebabkan reaksi marah berbagai elemen masyarakat, dari tukang ojek hingga anggota DPR. Rasa nasionalisme mereka langsung terbakar. Setelah kasus Ambalat, Sipadan-Ligitan dan provokasi kapal perang Malaysia, masyarakat menjadi gerah. Jero Wacik, Menteri Budaya dan Pariwisata, mengatakan bahwa kita adalah negara kaya kebudayaan, sedangkan negara tetangga miskin kebudayaan, makanya dia berusaha untuk memiliki sebagian kebudayaan tersebut.

Klaim Malaysia atas batik sangat meresahkan perajin batik Indonesia. Bangsa ini harus segera menghapus bayang-bayang yang meresahkan itu agar perajin batik Indonesia di kemudian hari tidak perlu memberi royalti kepada negara lain. Perajin batik Pekalongan, Romi Oktabirawa, mengatakan hal itu dalam pembentukan Forum Masyarakat Batik Indonesia di Jakarta. Romi mengatakan, generasi batik masa lampau hanya melihat kompetisi antarperajin di dalam negeri. Kini, sudah saatnya perajin batik bersatu, menunjukkan eksistensi bahwa batik adalah warisan budaya Indonesia. Untuk melestarikannya, Pemerintah Indonesia akan menominasikan batik Indonesia untuk dikukuhkan oleh Unesco sebagai Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage).

Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Amien Rais mendesak pemerintah bersikap tegas dalam menyelesaikan kasus Ambalat dengan Malaysia. Sebagai negara besar, Indonesia harus mempertahankan harga dirinya. Amien mengibaratkan Malaysia 'adik junior' dari Indonesia di ASEAN. Namun kadang kala lupa diri dan berani 'memegang kepala kakaknya'. Menghadapi kondisi seperti ini, menurutnya, Malaysia harus diberikan pelajaran agar jera. Tindakan negeri Jiran tersebut beberapa kali memasuki kawasan NKRI hendaknya diberi peringatan keras, antara lain dalam bentuk ultimatum. "Kalau sudah lebih dari sekali, itu tandanya menantang. Kita sebagai negara yang besar harus berani mengambil tindakan sekali-kali perang saja biar tambah sehat," ujar Amien.


Ada Salah Persepsi Soal "Klaim Malaysia"

Jakarta (ANTARA News) - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Prof Dr Hikmahanto Juwana menegaskan bahwa telah terjadi salah pengertian soal penggunaan budaya Indonesia oleh Malaysia dan pemerintah harus menjelaskan duduk persoalan yang sebenarnya.

"Pemerintah harus meredam situasi yang bisa memicu kebencian yang lebih jauh masyarakat Indonesia terhadap Malaysia, dengan memberikan penjelasan yang benar," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

Menurut Hikmahanto, penggunaan Tari Pendet oleh iklan promosi pariwisata Malaysia bukanlah klaim negara itu atas seni budaya Indonesia. Demikian juga promosi wisata di Pulau Jemur milik Indonesia oleh Malaysia, bukan berarti mereka mengklaim pulau tersebut.

"Jadi banyak tanggapan yang muncul akibat salah persepsi itu, termasuk pejabat yang memberikan tanggapan salah sehingga membuat masyarakat menyimpulkan memang ada klaim Malaysia itu," katanya yang meraih penghargaan British Achieving Award dari Pemerintah Inggris

Oleh karena itu, menurut Hikmahanto, sudah saatnya pemerintah melakukan komunikasi yang baik kepada publik dan menjelaskan kesalahan persepsi itu.

Dua hal lain yang harus dilakukan pemerintah, pertama memberikan penjelasan kepada masyarakat untuk tidak melakukan tindakan sepihak karena masalah itu diselesaikan melalui jalur antarnegara.

"Andai negara bermusuhan jangan sampai menyeret setiap warga dari dua negara untuk bermusuhan. Kita tidak bisa menyalahkan warga negara Malaysia yang ada di sini atas sikap negaranya," katanya yang pernah menulis buku "Masalah Kepemilikan Sipadan Ligitan".

Dan kedua, Pemerintah Indonesia harus berkomunikasi dengan Pemerintah Malaysia tentang berbagai isu sensitif. "Tunjukkan dialog itu di depan publik Indonesia bahwa kedua negara tengah berusaha menyelesaikan perbedaan pandangan," katanya.

Dalam dialog antarnegara itu, Indonesia harus mengajak Malaysia untuk melokalisir permasalahan kedua negara tanpa mempengaruhi masalah yang lain.

Ia mencontohkan, jangan sampai kasus kekerasan yang menimpa Siti Hajar, salah satu TKI akhirnya mempengaruhi investasi Malaysia di Indonesia.


Sweeping WN Malaysia

Seperti diketahui, kebencian atas "klaim Malaysia" itu memunculkan tindakan sweeping terhadap warga Malaysia di Jl Diponegoro Jakarta. Walau tidak menemukan satu warga negara Malaysia, aksi itu membuat prihatin banyak pihak karena akan semakin menganggu hubungan baik kedua negara.

Menanggapi sejumlah aksi anti-Malaysia itu, Menteri Penerangan, Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia Rais Yatim di Kuala Lumpur Selasa (8/9) mengatakan, pemerintah dan rakyat Malaysia tidak akan melakukan demonstrasi di KBRI Kuala Lumpur sebagai balasan demo di Kedutaan Malaysia di Jakarta.

"Walaupun bendera Malaysia dibakar. Kedutaan kami dilempari telur dan batu, kami tidak akan membalas terhadap kedutaan Indonesia di Kuala Lumpur," katanya.

Ia mengatakan, Malaysia ingin menjalin terus hubungan baik dengan Indonesia sebagai negara tetangga dan serumpun. Indonesia dan Malaysia adalah pendiri Asean yang kini punya cita-cita sama yakni terciptanya masyarakat Asean.

"Tuduhan bahwa Malaysia mengklaim tari pendet, batik, lagu rasa sayange, reog, dan mengklaim pulau Jemur adalah tidak benar. Tuduhan itu menimbulkan kebencian rakyat Indonesia pada Malaysia," katanya.


Malaysia Klaim Budaya Indonesia Karena Cari Identitas

Padang (ANTARA News) - Sejarawan Sumatera Barat Prof Dr Gusti Asnan menyatakan Malaysia sedang mencari identitas diri sehingga mengklaim berbagai kebudayaan yang berasal dari Indonesia. "Malaysia kini gamang melihat masa depannya. Hal terungkap sesuai penuturan sejumlah mahasiswa asal Malaysia yang kini sama tidak pernah mendengar tentang cerita rakyat asal negaranya sebagai sebuah sejarah," kata Asnan di Padang, Sabtu.

Sementara itu minimnya pengetahuan rakyat Malaysia terhadap sejarah negara mereka dibuktikan dari 40 mahasiswa asal negara jiran itu yang mengaku hanya sedikit dari mereka yang mengenal budayanya. Akan tetapi ketika datang ke Indonesia mereka justru tertarik mempelajari budaya Indonesia hingga sering diputar ulang. "Mengapa itu bisa terjadi, lebih karena mereka menganggap Indonesia sebagai satu rumpum Melayu dengan Malaysia," katanya asal muasal satu rumpun Melayu itu secara historis memang ada dan perbedaannya pun nyaris seperti benang tipis. Karena butuh sesuatu untuk dijual maka apa yang dimiliki Indonesia langsung dijualnya. Hal itu dilakukan lebih hanya untuk mencari identitas diri


Perdana Menteri, Menteri sampai Bintang Film Malaysia keturunan Indonesia

Sebenarnya kita jangan terlalu sewot dengan sikap Malaysia yang demikian. Para pakar mengatakan bahwa mereka sedang mengalami krisis identitas, alias sedang bingung mencari akar budaya asli mereka. Untuk mengakui bahwa Indonesia adalah 'saudara tua' sepertinya mereka gengsi. Mungkin karena selalu mnegklaim bahwa mereka lebih maju. Akhirnya dilakukan dengan cara mengaku-ngaku seperti yang sekarang dilakukannya.

Padahal kalau kita mau balik mengklaim mereka akibatnya akan luar biasa sekali. Misalnya kita klaim bahwa PM Malaysia, Najib Tun Razak, adalah berasal dari Indonesia . Karena memang ternyata beliau masih keturunan Sultan Gowa ke-19 atau cucu dari Sultan Hasanudin. Bahkan 80% keturunan Melayu di Malaysia adalah keturunan orang Indonesia. Ada keturunan Aceh, Padang, Sumatera Utara, Jambi, Palembang, Jawa, Madura, Bawean, dan Bugis. Lalu, Menteri Pertahanan Malaysia Ahmad Zahid Hamidi, berkakek orang Yogyakarta. Bahasa Jawanya pun masih medok dan Bintang film legendaris Malaysia, P. Ramlee misalnya, adalah anak Aceh yang sukses di Malaysia. Penyanyi pria paling top saat ini, Mawi, juga masih keturunan orang Jawa.

Begitu juga dengan Rais Yatim, Menteri Penerangan dan Kebudayaan Malaysia, yang menghabiskan masa kecilnya di Sawahlunto, Sumatera Barat.

Kesuksesan perantauan Indonesia di Malaysia bukan hanya sampai tingkat menteri. Beberapa sultan di beberapa negara bagian juga keturunan Indonesia, contohnya Sultan di Johor Bahru dan Selangor adalah keturunan Bugis.

Itulah sedikit contoh orang Indonesia yang sukses merantau di Malaysia. Warga Indonesia yang merantau ke Malaysia yang sukses, ada di semua lini dan sendi kehidupan.

Pantas saja kalau Malaysia sampai merasa bahwa budaya-budaya mereka adalah sama dengan budaya Indonesia. Lha wong 80% ras melayu mereka masih keturunan Indonesia !


Jangan Terprovokasi

Kalau dibilang kesal atau marah pasti semua orang akan marah. Tapi cobalah berfikir kembali, jangan mereka juga tidak mengerti kalau budaya tersebut merupakan budaya asli Indonesia. Artinya sosialisasi dan promosi budaya nasional sangat kurang di dunia internasional. Akibatnya negara lain tidak mengetahui kalau tari pendet berasal dari Bali atau Reog merupakan kesenian dari daerah Ponorogo. Jadi siapa yang salah ? Nggak ada yang salah. Malaysia tidak tahu dan Indonesia tidak memberitahu.

Indonesia dan Malaysia adalah negara besar di kawasan Asia Tenggara. Dua-duanya negara dengan suku bangsa Melayu paling banyak dan merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Bukan tidak mungkin ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ketegangan kedua negara untuk membuat instabilitas kawasan.

Percayalah negara kapitalis perlu pasar, mereka perlu negara yang dapat dijadikan lahan subur untuk menjual produk senjata dan teknologinya. Saya rasa presiden SBY bukannya tidak peka terhadap masalah tersebut. Hanya jangan terlalu terburu-buru mengambil sikap, apalagi sampai jauh dengan menyatakan perang. Memangnya dengan peperangan dapat menyelesaikan masalah ? Perang adalah masalah kedaulatan dan harga diri. Kalau masalah Ambalat mungkin kita perlu tegas, namun masalah seni budaya ? Saya rasa ini karena kesalahan kita sendiri yang tidak mampu menjaga dan memperkenalkan budaya kita di dunia internasional.

Jangan sewot membacanya. Saya tetap nasionalis, saya tetap marah tapi jangan gegabah. Apalagi sampai sweeping segala. Lalu kalau ada orang Malaysia yang tertangkap mau apa ? Disuruh ngaku kalau tari pendet dari Bali atau Kuda Lumping punya kita ? Atau mau ngongkosi mereka balik ke negaranya.

Peace !!!

Tuesday, September 1, 2009

Dzikir Asmaul Husna Setelah Sholat

Rasulullah bersabda “ Sesungguhnya hati itu berkarat sebagaimana besi berkarat. Cara membersihkannya adalah dengan mengingat Allah [dzikrullah] ”

“ Qalbu berkarat karena dua hal yaitu lalai dan dosa. Dan pembersihnyapun dengan dua hal yaitu istighfar dan dzikrullah” [HR.Ibnu Ab’id dun ya Al-Baihaqi]

“[yaitu] Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan dzikir hati menjadi tentram.” [Ar-Ra’d : 28]

“ Karena itu ingatlah kepadaKu, niscaya Aku akan ingat kepadamu.. [Al-Baqarah : 152] “Maka apabila kamu telah selesai shalat, ingatlah Allah di waktu berdiri,duduk dan di kala berbaring.”[An-Nisa:103]

“Katakanlah olehmu,” Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kalian seru, Dia mempunyai Al-Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik).. [Al-Isra : 110]

Berbekallah untuk hari yang sudah pasti. Sesungguhnya kematian adalah muaranya manusia. Relakah dirimu menyertai segolongan orang.. Mereka membawa bekal sedang tanganmu hampa?


Dzikir Asmaul Husna Setelah Sholat


سُوۡرَةُ الفَاتِحَة

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ (١)
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ (٢) ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ (٣) مَـٰلِكِ يَوۡمِ ٱلدِّينِ (٤) إِيَّاكَ نَعۡبُدُ وَإِيَّاكَ نَسۡتَعِينُ (٥) ٱهۡدِنَا ٱلصِّرَٲطَ ٱلۡمُسۡتَقِيمَ (٦) صِرَٲطَ ٱلَّذِينَ أَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ غَيۡرِ ٱلۡمَغۡضُوبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ (٧)


AL FATEHAH

BISMILLAHIRROHMAANIRROHIIM.

ALHAMDULILLAAHI ROBBIL `ALAMIIN.

ARROHMAANIRROHIIM.

MALIKI YAUMIDDIIN.

IYYAAKA NA`BUDU WA IYYAKA NASTAI`IN.

IHDINASSHIROOTHOL MUSTAQIIM.

SHIROOTHOL LADZIINA AN `AMTA `ALAIHIM GHOIRIL MAGHDZUUBI `ALAIHIM WALADDHOOLLIIN.

AAMIIN.

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Segala puji bagi Allah Tuhan sekalian seluruh alam.

Yang Maha Pengasih lagi maha Penyayang.

Pemilik hari pembalasan.

Hanya kepada Engkaulah kami menyembahdan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.

Tunjukilah kami jalan yang lurus yaitu jalannya orang-orang yang Engkau beri nikmat bukan jalannya mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat.


YAA ILAHI ANTA MAQSUDIWA RIDHOKA MATHLUBI A’TINI MAHABBATAKA WA BIQURBI WA BI NAFSIK WA BIMA’RIFATIKBIROHMATIKA YAA AR HAMAR ROHIMIIN.

Ya Allah hanya Engkau yang aku tuju....

akan kupersembahkan jiwa ragaku, hidup matiku untuk beribadat padaMu.

Hanya ridhoMulah yang aku nanti, aku rela lahir dan batin untuk mencari ridhoMu,

Hanya kedekatanMulah yang aku nantikan.


ASTAGHFIRULLAHALAZHIM .. [ISTIGHFARKAN AKAL KITA>>baca dalam hati] ASTAGHFIRULLAHALAZHIM .. [ISTIGHFARKAN HATI KITA>>baca dalam hati] ASTAGHFIRULLAHALAZHIM .. [ISTIGHFARKAN RAGA KITA>>baca dalam hati]


SUBHANALLAHI WALHAMDU LILLAHI WALA ILAHA ILLALLAHU WALLAHU AKBAR [baca 3x]

Maha suci Allah dan segala puji bagi Allah,tiada tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar.


LAA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAHIL ALIYYIL AZHIM

Tiada daya dan upaya kecuali milik Allah Yang Maha Agung


HASBIYAALLAH WA NI’MAL WAKIL NI’MAL MAULA WA NI’MAN NAZHIR

Cukuplah Allah menjadi penolong bagiku dan Dia sebaik-baik penolong


LAA ILAHA ILLALLAH 7X MUHAMMADUR RASULULLAH 1x

Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah

Saya, Sedikit Tentang Puasa

Jakarta, 02 September 2009

Dalam suasana bulan suci Ramadhan kita dianjurkan agar memperbanyak beribadah dan beramal. Sangat masuk akal sekali, sebab Ramadhan adalah bulan ujian bagi hambanya untuk dapat lulus dengan predikat takwa. Dan balasan untuk itu semua adalah jelas, SURGA.

Kenapa disebut bulan ujian ? karena di bulan puasa ini kita menghadapi sebuah tantangan yang sangat berat. Tantangan tersebut adalah hawa nafsu. Ujian terberatnya adalah bagaimana kita mengendalikan hawa nafsu. Jadi kita melawan musuh yang tidak tampak, bahkan musuh itu adalah diri kita sendiri.

Gambarannya adalah hadist yang meriwayatkan bagaimana beratnya pertempuran Badar. Dimana pasukan kaum muslimin hanya berjumlah 300 orang, sementara pasukan kafir Quraisy mencapai 3000 orang. Belum lagi dari bobot pasukan dan jumlah persenjataan. Namun berkat pertolongan Allah SWT akhirnya pasukan kaum muslimin dapat memenangkan perang besar tersebut. Ditengah kegembiraan pasukan muslimin yang mendapatkan kemenangan besar serta ghanimah yang berlimpah Rasulullah SAW memberitahukan kepada para sahabat bahwa mereka akan menghadapi perang yang lebih berat daripada perang Badar tersebut. Sahabat yang bingung dengan perkataan Rasulullah SAW bertanya apakah sekiranya perang yang lebih hebat dan berat daripada peperangan ini. Rasulullah SAW menjawabnya, bahwa peperangan berat yang sebentar lagi dihadapi kaum muslimin adalah berpuasa di bulan Ramadhan.

Kita banyak mendengar banyak keistimewaan Ramadhan yang disampaikan melalui taklim dan buku-buku agama. Salah satunya adalah bahwa ibadah puasa di bulan Ramadhan ini adalah untuk Allah SWT dan penilaiannya langsung dari Allah SWT. Bukan kita, bukan ustad, bukan manusia, bahkan bukan Rasullullah SAW yang menilai puasa seorang hamba. Kalau saya merenungi ayat ini, muncul tanggung jawab pribadi untuk menjaga puasa dengan sebaik mungkin. Menjaganya pun harus dengan hati. Makanya kalau ada yang nanya masalah batalnya puasa karena menggosok gigi, berenang, kentut dalam air, atau hal lainnya, kembalikan semua kedalam hati kita. Bagaimana niat awalnya ? Mau menggosok gigi atau mau menikmati aroma mint pasta giginya ? Mau berenang atau mau minum air kolam ? Yang jelas-jelas membatalkan puasa saja, seperti makan minum, dapat dimaafkan dengan syarat, LUPA. Jangan tanya lagi ya, lupa atau pura-pura nanti tidak bakal selesai.

Bagaimanapun juga yang harus diingat adalah berpuasa bukan sekedar berhenti makan dan minum sejak subuh hingga waktu maghrib. Karena Rasulullah SAW mengatakan, berapa banyak orang yang berpuasa akan mendapatkan lapar dan hasus saja. Semoga Allah SWT menerima semua amal dan ibadah kita di bulan Ramadhan ini. Selamat menunaikan Ibadah Puasa.



Link Hikmah Puasa :
- Keutamaan Puasa di Bulan Ramadhan
Penulis: Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hami
Fiqh, 25 Oktober 2003, 02:05:39