Tuesday, April 14, 2009

Pedang Antik


Koleksi baru sebuah pedang antik dengan tanda tahun 1718 dilengkapi dengan gambar matahari terbit, tulisan china, dan gambar 3 bintan dang 3 gunung. Panjang pedang keseluruhan 1,5 m.
Sudah dicari-cari literaturnya malah belom dapet ya? ada yang bisa bantu ini pedang apa ?
Kalau dibilang pedang Samurai kok ya terlalu panjang, soalnya saya punya katana yang ukurannya hanya 1,20 m dan pedang samurai lurusnya zatoicihi yang lebih pendek.
Pedang ini mestinya dipakai untuk upacara, di ujungnya ada roda kecil, jadi bawanya bisa diseret.
Melihat dari panjangnya pedang ini biasanya di selempangkan di punggung pemakai, itupun pemegang pedang ini harus orang yang tinggi besar. Jelas bukan tipikal orang Jepang yang tubuhnya sama dengan orang Indonesia.
Mungkin ada yang tahu arti tulisan China di pedang tersebut ?
















Monday, April 13, 2009

Radja Sakit

Hari Kamis, 9 April 2009, badan Radja panas. Kemarin seharian ia bolak-balik ke rumah sebelah, padahal hujan, akhirnya besoknya demam. Awalnya kami berdua biasa saja, soalnya anak-anak jarang sakit. Tapi setelah mendapat kabar ada bekas tetangga yang anaknya meninggal karena flu burung akhirnya cemas juga. Jangan-jangan... nah, mulai kita yang bolak-balik ke dokter. Panas badannya turun naik, tidak stabil. Kadang 39 derajat kadang turun ke 37 derajat. Setelah dua hari, mamanya langsung melakukan tes darah di lab. Alhamdulillah hasilnya negatif demam berdarah dan tipus. Besoknya suhu badannya kembali normal.

Radja sehari-harinya selalu berisik, ada saja yang dilakukannya, mulai dari pukul-pukul meja, bernyanyi sampai berantakin rumah dengan mainannya. Saking berisiknya (padahal anak baru dua) kami menjulukinya "radio rusak".

Ketika sakit rumah jadi sepi, ternyata tidak enak juga ya.... soalnya biasa rame sih.
Hari Minggu setelah badannya sehat, pagi-pagi sudah bangunin Papanya. Saya kaget, soalnya dia cuma menepuk-nepuk badan saya, dan ketika bangun ada Radja dengan kepala tertutup kardus bekas minuman air mineral. Nah... lu.... mulai lagi nih anak.

Mamanya bilang, sekarang kamu udah sehat nih... sekarang Mama mau marah-marah. Tiba-tiba dengan santainya kardus air mineral tersebut di masukan ke kapala Mamanya. Dalam kotak kardus tersebut kepala mereka berdua berhadapan. Sambil senyum Radja bilang... ayo deh silahkan Mama marah-marah. Hahahaha.... mana bisa! Radja... ada-ada aja.

Korban keisengan Radja.....


Penanaman Sengon

Jonggol, 11 April 2009.

Kunjungan ke Jonggol hari Sabtu tanggal 11 April 2009 terasa sangat berat. Maklum, dari rumah saya dengan Heriman menggunakan motor. Di pasar Tajur rombongan kami bergabung dengan Bang Didi dan Aban yang ingin ikut melihat proyek penanaman pohon dan pembangunan rumah. Jadilah kami 3 motor berjalan menuju lokasi.
Ketika istirahat di Cigintung motor Heriman bermasalah, ban belakang bocor. Akhirnya kami menunggu hampir 2 jam lebih sambil menikmati kopi. Sementara rombongan Pak Haji, Pak Tarmizi, Mas Agus, Doni, Sigit, Thukul langsung menuju lokasi di Cigombong.

Baru sekitar jam 12.30 kami berhasil menuju puncak tempat mereka berkumpul. Wah... badan terasa pegel-pegel semuanya.
Di lokasi rumah belum jadi juga. Wah... gimana nih Mang Jejen..?? janjinya hari itu sudah selesai. Thukul sudah nggak sabar untuk pindah ke gunung.
Temen-temen sudah sempat meninjau lokasi lahannya yang sudah ditanami. Doni dan Sigit naik ke bukit lahan mereka. Mas Agus dan Pak Tarmizi dengan susah payah juga ikutan naik, maklum, udah nggak pada muda lagi. Hehehe....
Kesepakatan di atas adalah, mempercepat proses penyelesaian pembangunan rumah agar Thukul bisa segera dipindahkan untuk mengawasi lahan. Berikutnya adalah masalah pengukuran batas antar lahan agar tanaman dapat dihitung dan pembayaran ke Pak Haji dapat segera dilakukan. Kemudian proses pembuatan sertfikat tanah agar tidak ada masalah di kemudian hari.
Informasi dari Pak Haji hari Senin, tanggal 13 April 2009, mengatakan bahwa tanah sudah dibatasi dan dibuat parit antar masing-masing lahan. Jumlah pohon yang ditanam per hektar lahan adalah sebanyak 4 000 batang. Nah... siap-siap untuk bayar tanaman.... 3000 /batang dikalikan 4.000 batang total 12 juta rupiah.
Semalam saya sudah dititipi AJB atas nama Heriman dan Syahrul, jadi buat mereka berdua dapat segera mengambil suratnya.
Mudah-mudahan rencana kita bersama dapat berhasil, dan bermanfaat buat semuanya.