Monday, October 6, 2008

Cerita Anak Kos - Konspirasi

Cibinong, 06 Oktober 2008

Karena menjadi penghuni paling iseng, suatu ketika teman-teman kos sepakat untuk balas dendam. Mereka merencanakan sebuah konspirasi jahat. Suatu ketika, saat saya sedang asyik belajar menghadapi mid test. Sendiri dalam kamar sambil baca dan latihan soal Advance Accounting. Tiba-tiba masuk teman-teman kos, mereka menggotong membawa tempayan besar (tempat air) dari plastik yang penuh terisi air. Kemudian datang lagi Patok membawa penggorengan besar berwarna putih masih baru. Setelah itu Agus masuk membawa rak sepatu. Semua barang-barang tersebut mereka angkut dari dapur Mpok dan Bang Suri, pemilik kos. Begitu terus bergantian mereka memasukkan semua peralatan dapur ke dalam kamar saya, sambil tertawa-tawa senang. Saya kaget juga sih. Tapi cuma nyengir doang. Mereka berempat bahu membahu sedangkan saya hanya sendirian. Akhrinya hanya bisa pasrah kamar kos saya dipenuhi dengan segala macam peralatan dapur. Tempayan air, penggorengan digantung di dinding, rak sepatu, kompor, cobek lengkap dengan ulekannya, tudung saji, bakul, panci, semuanya tergantung indah di seluruh dinding kamar.
Setelah beberapa lama akhirnya habis seluruh peralatan dapur pindah ke kamar saya. Tetapi tiba-tiba terdengar suara Mpok berteriak histeris dari arah dapur, “ Suriiiiiiiiiiiiiii......... penggorengan gua ilaanngg !!!”.
Rupanya ketika itu Mpok masuk ke dapur dan melihat semua perabotan dapurnya sudah hilang. [Waktu itu yang dilihat pertama mungkin penggorengan besar yang masih baru yang biasanya tergantung di dapur]
“Kompoorr.... kompoorr gua juga ilaangg !!” teriaknya panik
“Ada apaan-ada apaann.... !!” terdengar Bang Suri tergopoh-gopoh berlari ke arah dapur. Diikuti dengan suara Nyak dan Engkong serta Tibi yang ikut-ikutan panik. Sementara teman-teman saya yang tadinya tertawa-tawa karena puas membalas keisengan saya jadi berubah pucat. Lucunya lagi mereka malah kabur dan ngumpet di balik pintu. Sementara diluar semakin gaduh dengan suara-suara panik,
“Jangan-jangan tadi adal maling masuk !” Suara Engkong terdengar mencoba mencari penyebab hilangnya barang-barang tersebut.
“Iya kali, tadi gua liat ada tukang beling ke belakang” timpal Enyak
“Iya kali ya” kata Mpok lagi terdengar putus asa. Maklum mungkin dari barang-barang tersebut ada yang belum lunas kreditannya.
“Inih, anak-anak pada kemana ?” suara Bang Suri terdengar mencoba mencari kami.
“Bonn..... Patokkk..... Mas Agung.... Mas Dayu.... Gusssss.... !!!” terdengar suara Bang Suri keras sambil masuk ke dalam rumah. Sementara di luar tetangga-tetangga juga mulai berdatangan. Bang Suri masuk ke dalam rumah mencari kami diikuti oleh Mpok, Nyak dan Enkong. Saya jadi ingin terawa mendengar keributan di luar dan melihat ke arah Mas Agung dan Mas Dayu yang bersembunyi di balik pintu kamar saya yang terbuka. Sementara Patok dan Agus masuk kemarnya ngumpet. Ketika Bang Suri sampai di kamar saya dan melihat seluruh perabotan dapur sudah penuh di kamar saya, ia teriak lagi,
“Yaa Ampuunnnn..... lu pada kebangetan banget yaaa’...... !!!” Sambil melongo ke dalam kamar.
“Kenapa Bang ....!!” Mpok datang sambil kemudian ikut melihat kedalam kamar sambil melihat saya yang senyim-senyum lucu.
“Astaghfirullooohhhh..... siapa ini yang mindahiiinnnn....!!!” katanya dengan suara kerasnya sambil melihat ke arah saya minta penjelasan. Dengan enteng saya menunjuk “Tuuhhhh.... orangnya tuhh....” jawab saya kalem sambil menunjuk dua mahluk yang sedang bersembunyi di balik pintu. Akhirnya Mas Agung dan Mas Dayu keluar dari balik pintu sambil cengengesan.
“Ya ampuunn... lu becandanya pada kebangetan banget. Gua kira sih beneran ada tukang beling masuk nyuri pengorengan“ Bang Suri terlihat kesal sambil ngeloyor pergi.
Akhirnya kami semua mengangkut kembali semua perabotan tersebut dan mengembalikannya kembali ke dapur. Saya hanya bilang ke teman-teman “ Syukuriinnn.... emang enaaakkk !”. Sementara yang lain jadi bete’.

No comments: