Cibinong, 06 Oktober 2009
Namanya Tasim, orang Jawa tulen, saya sendiri tidak menanyakan arti dari nama Tasim. Mungkin artinya sangat bagus, makanya orangtuanya memberikan nama Tasim kepadanya. Tasim sejak kecil sudah berperilaku aneh, salah satunya adalah sebelum berusia 9 tahun Tasim kecil suka menyendiri dan tidur di pinggir sungai. Mungkin Tasim sering mendengar cerita tentang Sunan Kalijaga sehingga memberi inspirasi kepadanya. Tidur di sungai, bahkan orang kampungnya menganggap sesuatu yang aneh. Apalagi saat hal tersebut diceritakan kepada saya. [Tasimmm.....]
Untunglah kebiasaan Tasim kecil ini akhirnya dapat berhenti menginjak usia 9 tahun. Akhirnya Tasim mau juga tidur di rumah, tetapi itupun bukan dirumahnya sendiri, melainkan di rumah milik tetangganya. Untungnya tetangga Tasim ini berbaik hati memberikan Tasim tempat tinggal. Bukan hanya itu saja, Tasim kecil dapat dengan nyaman makan minum bahkan akhirnya disekolahkan. [Beruntungnya Tasim.]
Tasim sekarang usianya sudah 45 tahun dan belum menikah. Sekarang ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah anak dari tetangganya dahulu. Karena sempat menginjak pendidikan hingga madrasah tsanawiyah makanya Tasim sangat pandai dalam urusan mengaji. Bahkan tulisan arab gundulpun dapat dipahaminya. Teman saya bilang orangnya pintar bahkan jenius. Seperti kebiasaan orang jenius seperti Einstein dan Thomas Alfa Edison, Tasim juga unik. Semua yang dilakukannya hanya menurut keinginannya sendiri. Jika menurutnya suatu hal baik pasti orang lain harus menilainya baik. Jika menurutnya benar, orang lain juga harus mengatakan hal tersebut benar. Jadilah Tasim orang egois yang hidup dalam dunianya sendiri. [Hehehe... Tasim... Tasim...]
Setiap orang akan dipanggilnya dengan sebutan “Heh..”, sekalipun kepada teman saya yang jadi majikannya. Pak Ustadz, Pak RW bahkan Pak Kades akan disapanya dengan panggilan “Heh...”. Awalnya mereka semua komplain kepada teman saya. Biasanya mereka bilang, si Tasim songong, tidak sopan dan kurang ajar. Komentar teman saya paling hanya bilang, “maklumlah pak orangnya kurang segenggam...”. Akhirnya lama kelamaan mereka semua dapat memakluminya. [Dasar Tasimmmm...]
Pekerjaan Tasim hanya sebagai pembantu rumah tangga, namun sepertinya dia tidak menyadarinya kalau pekerjaannya adalah pembantu rumah tangga. Tasim selalu mengatakan bahwa ia adalah anggota keluarga dari teman saya ini. Bahkan dia menganggap dirinya adalah kakak dari isteri teman tersebut. Namun Tasim orang yang baik hatinya. Tasim sangat membela keluarga ‘majikannya’ ini. [Siapa dulu... Tasiimmm ...]
Pernah suatu kali ketika isteri teman sedang hamil ingin melahirkan, sementara teman saya sedang tugas di luar kota. Tasim bergegas memanggil mobil sewaan untuk membawa isteri teman tersebut ke rumah sakit. Tetapi mobil yang dibawanya adalah mobil pickup untuk mengangkut sampah dan material. Setelah sampai di rumahnya akhirnya si sopir yang malah jadi malu dan tidak mau mengangkut sewaannya. Setelah di tolak oleh sopir tersebut Tasim tiba-tiba langsung menyetop kendaraan pribadi yang kebetulan lewat. Kepada pemilik kendaraan tersebut, Tasim langsung meminta tolong agar membantunya mengantarkan istri teman yang akan melahirkan. Untungnya pemilik kendaraan yang distop berbaik hati dan mengantarkannya ke rumah sakit. Uniknya, si pemilik kendaraan tersebut akhirnya menikah dengan adik dari istri teman saya ini. [Ternyata jodoh itu di tangan si Tasim.]
To be Continued
Namanya Tasim, orang Jawa tulen, saya sendiri tidak menanyakan arti dari nama Tasim. Mungkin artinya sangat bagus, makanya orangtuanya memberikan nama Tasim kepadanya. Tasim sejak kecil sudah berperilaku aneh, salah satunya adalah sebelum berusia 9 tahun Tasim kecil suka menyendiri dan tidur di pinggir sungai. Mungkin Tasim sering mendengar cerita tentang Sunan Kalijaga sehingga memberi inspirasi kepadanya. Tidur di sungai, bahkan orang kampungnya menganggap sesuatu yang aneh. Apalagi saat hal tersebut diceritakan kepada saya. [Tasimmm.....]
No comments:
Post a Comment