Jakarta, 12 Januari 2010
Koperasi Serba Usaha Pegawai Kanwil DJP Jakarta Selatan hari ini resmi memiliki toko kecil yang diberi nama "Warung Kejujuran". Peresmian dilakukan langsung oleh Kepala Kantor, walaupun singkat dan sederhana namun cukup khidmat.
Konsep warung kejujuran adalah mengemas sebuah unit usaha kecil berupa toko makanan dan minuman yang sering dibutuhkan oleh pegawai dengan sistim pembayaran langsung tanpa ada petugas kasir yang melayani. Konsep ini sangat menarik mengingat kondisi pegawai yang sibuk dan tidak mungkin dibebankan dengan tugas tambahan seperti menjaga warung. Nah atas usul dalam rapat anggota dibuatlah konsep warung seperti ini yang diberi nama warung kejujuran. Konsep warung kejujuran sendiri sebenarnya sudah dikenal sebelumnya. Di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi dan beberapa instansi sudah membuat warung serupa.
Setiap pegawai yang ingin berbelanja dapat langsung mengambil sendiri barang yang dibutuhkan. Uang pembayaran atau uang kembalinya dapat langsung diambil atau diserahkan sendiri dalam sebuah kotak yang telah disediakan. Proses ini jelas membutuhkan rasa percaya dan tanggung jawab yang tinggi dari seluruh pegawai yang nota bene adalah anggota koperasi. Disamping mengajarkan sifat kejujuran juga diajarkan bagaimana seharusnya kita memiliki rasa tanggung jawab dan rasa memiliki terhadap sesuatu secara kolektif.
Jika anda berbelanja di warung kejujuran anda akan dihadapkan kepada dua hal tersebut. Yang pertama kejujuran, karena hanya kita dan Tuhan yang tahu apa yang akan kita beli, berapa uang yang kita serahkan dan berapa yang diambil kembali jika ada kembalian. Mungkin untuk pegawai yang merangkap anggota hal ini bukanlah masalah. Namun hal tersebut akan bermasalah jika yang berbelanja adalah tamu atau orang luar yang kebetulan datang. Kedua adalah rasa tanggung jawab kolektif atau tanggung jawab bersama. Karena semua barang dan aset dalam warung kejujuran adalah harta bersama. Oleh karena itu setiap pegawai diharapkan punya memiliki dan tanggung jawab untuk menjaga dan merawat warung tersebut.
Konsep warung seperti ini dapat pula diterapkan disekolah-sekolah yang sudah memiliki koperasi sekolah dan sejenisnya. Karena keberadaan warung seperti ini diharapkan dapat memberikan nilai positif kepada siswa dan seluruh elemen sekolah.
Semoga warung kejujuran koperasi pegawai Kanwil DJP Jakarta Selatan maju dan berkembang.
Koperasi Serba Usaha Pegawai Kanwil DJP Jakarta Selatan hari ini resmi memiliki toko kecil yang diberi nama "Warung Kejujuran". Peresmian dilakukan langsung oleh Kepala Kantor, walaupun singkat dan sederhana namun cukup khidmat.
Konsep warung kejujuran adalah mengemas sebuah unit usaha kecil berupa toko makanan dan minuman yang sering dibutuhkan oleh pegawai dengan sistim pembayaran langsung tanpa ada petugas kasir yang melayani. Konsep ini sangat menarik mengingat kondisi pegawai yang sibuk dan tidak mungkin dibebankan dengan tugas tambahan seperti menjaga warung. Nah atas usul dalam rapat anggota dibuatlah konsep warung seperti ini yang diberi nama warung kejujuran. Konsep warung kejujuran sendiri sebenarnya sudah dikenal sebelumnya. Di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi dan beberapa instansi sudah membuat warung serupa.
Setiap pegawai yang ingin berbelanja dapat langsung mengambil sendiri barang yang dibutuhkan. Uang pembayaran atau uang kembalinya dapat langsung diambil atau diserahkan sendiri dalam sebuah kotak yang telah disediakan. Proses ini jelas membutuhkan rasa percaya dan tanggung jawab yang tinggi dari seluruh pegawai yang nota bene adalah anggota koperasi. Disamping mengajarkan sifat kejujuran juga diajarkan bagaimana seharusnya kita memiliki rasa tanggung jawab dan rasa memiliki terhadap sesuatu secara kolektif.
Jika anda berbelanja di warung kejujuran anda akan dihadapkan kepada dua hal tersebut. Yang pertama kejujuran, karena hanya kita dan Tuhan yang tahu apa yang akan kita beli, berapa uang yang kita serahkan dan berapa yang diambil kembali jika ada kembalian. Mungkin untuk pegawai yang merangkap anggota hal ini bukanlah masalah. Namun hal tersebut akan bermasalah jika yang berbelanja adalah tamu atau orang luar yang kebetulan datang. Kedua adalah rasa tanggung jawab kolektif atau tanggung jawab bersama. Karena semua barang dan aset dalam warung kejujuran adalah harta bersama. Oleh karena itu setiap pegawai diharapkan punya memiliki dan tanggung jawab untuk menjaga dan merawat warung tersebut.
Konsep warung seperti ini dapat pula diterapkan disekolah-sekolah yang sudah memiliki koperasi sekolah dan sejenisnya. Karena keberadaan warung seperti ini diharapkan dapat memberikan nilai positif kepada siswa dan seluruh elemen sekolah.
Semoga warung kejujuran koperasi pegawai Kanwil DJP Jakarta Selatan maju dan berkembang.
No comments:
Post a Comment