Usia Radja bertambah setahun lagi, sekarang usianya sudah 8 tahun. Usia yang sangat penting bagi perkembangannya ke depan. Masa 'golden age' dari pertumbuhannya dimana anak memerlukan bimbingan dan contoh dari orang terdekatnya, terutama kedua orang tuanya.
Akhir-akhir ini, saya melihat Radja seperti melihat fotokopi diri saya pada usia yang sama. Konyol, bercanda, main, senang hewan, dan nyanyi. Waktu kecil dulu yang sering saya nyanyikan lagu-lagu orang dewasa. Lagu Pance, Iis Sugianto, Koes Plus, Rhoma Irama, Arafiq, dst. Setiap hari selalu bermain dan asyik bernyanyi. Jadi, di rumah kami itu ada siaran 'Radio Rusak' sejak jam 6 pagi hingga jam 8.30 malam. Setiap waktu ada saja yang dikerjakannya dan itu dilakukan sambil nyanyi.
"De, berisik amat sih !" kadangkala kami komplain kepadanya. Tetapi, namanya Radja tetap saja tidak bisa diam mulutnya.
Satu lagi hobi kami yang sama, yaitu memelihara binatang. Masih kecil dulu saya pernah memelihara kucing, ikan, ayam, burung, kura-kura, dan kelinci. Saking senangnya memelihara binatang, terutama memelihara ikan, setiap habis sekolah bersama teman-teman, kami pergi ke rawa sabung atau sungai untuk mencari ikan. Kadang-kadang mancing di empang milik tetangga kami (waktu itu di daerah Pejaten, Pasarminggu masih banyak empang dan kebun), ikan yang didapat kemudian pelihara di kolam kecil atau toples. Nah, hobi memelihara binatang ini rupanya menurun sama Radja.
Pernah saya membuatkan sebuah kerajaan semut dan rayap yang dibuat di dalam toples kemudian kami isi tanah. Kerajaan semut ini di taruh di meja kamarnya. Kadang saya lihat Radja asyik memperhatikan semut-semut tersebut. Kemarin dia menangkap seekor jangkrik besar, kemudian dimasukannya ke dalam toples. Diberi daun-daunan untuk makannya katanya. Menangkap serangga seperti semut, rayap, kupu-kupu, capung, jangkrik bukan hal yang menjijikan buat Radja. Bahkan pernah suatu hari tukang kebun kami menangkap seekor ular picung. Ular tersebut saya masukan ke dalam toples dan kami pelihara. Untuk makanannya kami menangkapi kodok. Benar-benar mengasyikan.
Radja tipe anak yang nggak bisa diam, selalu riang, konyol, lucu, suka bercanda dan senang petualangan. Saya juga mengajarkan untuk senang membaca. Buku ensiklopedi satwa bolak-balik dibacanya sebelum tidur. Tadi malam, dia tertidur dengan muka tertutup buku tersebut. Hehehe....
Sayangnya di lingkungan kami tidak ada anak-anak sebayanya yang memiliki hobi seperti Radja. Jadi kadangkala kami melihat Radja asyik main sendiri di taman belakang. Mainannya pun dia ciptakan sendiri. Kapal-kapalan dari balok kayu, perahu layar dari kaso yang dia paku sendiri dan diberi layar. Walaupun tidak persis tapi sudah merupakan sesuatu yang menyenangkannya. Saya sempat memberikan mainan hot wheel, pistol mainan, atau pedang-pedangan dengan harapan dikoleksi oleh Radja. Hasilnya mainan tersebut diberikan ke saudara atau teman-temannya. Yang asyik dimainkan hanya mainan buatannya atau buatan saya dari benda-benda yang ada disekitar. Dikamarnya ada kayu-kayu, balok kayu, atau benda-benda aneh yang katanya mainannya. Sementara anak-anak yang lain main PS 4, Radja hanya main game Age Of Empire dikomputernya. Setelah bosan kembali lagi main-main sendiri.
Anak yang menyenangkan, hiburan kami, dan anak kami dengan segala harapan dan cita-cita kami sebagai orang tuanya.
Dalam sebuah puisinya Khalil Gibran mengatakan ;
Anak-anakmu
Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu
Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri
Mereka terlahir melalui engkau tapi bukan darimu
Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu
Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan pikiranmu
Karena mereka memiliki ikiran mereka sendiri
Engkau bisa merumahkan tubuh-tubuh tapi bukan jiwa mereka,
Karena jiwa-jiwa itu tinggal di rumah hari esok, yang tak pernah dapat engkau kunjungi meskipun dalam mimpi
Engkau bisa menjadi seperti mereka, tapi jangan coba menjadikan mereka sepertimu
Karena hidup tidak berjalan mundur dan tidak pula berada di masa lalu
Engkau adalah busur-busur tempat anak-anakmu menjadi anak-anak panah yang hidup diluncurkan
Sang pemanah telah membidik arah keabadian, dan ia meregangkanmu dengan kekuatannya sehingga anak-anak panah itu dapat meluncur dengan cepat dan jauh
Jadikanlah tarikan tangan sang pemanah itu sebagai kegembiraan
Sebab ketika ia mencintai anak-anak panah yang terbang, maka ia juga mencintai busur yang telah diluncurkannya dengan sepenuh kekuatan.
Untuk anakku Radja,
Selamat Hari Ulang Tahun
14 Mei 2009
No comments:
Post a Comment