Senin, 25 Mei 2009
Baru saja masuk ke rumah setelah pulang kerja, langsung dapat laporan dari anak-anak. Sasha langsung memeluk saya dan mengatakan;
"Pah, Teteh tadi beruntung banget deh" katanya
"Beruntung kenapa Teh ?" tanya saya
"Teteh kan beliin Mamah Susu Low Fat, trus Teteh diberi uang lebih untuk beli empek-empek" katanya senang.
"Hhhh " dasar anakku yang satu ini kalau soal makan paling rewel.
Setelah Sasha memberikan laporannya, muncul Radja dari dalam kamar mengahampiri saya, setelah cium tangan, dia langsung memberikan laporannya.
"Pah, ada berita buruk Pah .." katanya dengan gayanya yang 'lebay'
"Hah... berita buruk ? berita apa?" saya sedikit bingung
"Iya Pah, tadi aku pulang sekolah jalan kaki !" katanya menjelaskan dengan semangat
"Loh kok jalan kaki ? Nggak dijemput sama Mama ?" tanyaku, karena pulang dan pergi sekolah biasanya selalu diantar Mamanya.
"Iya, tapi Mama kan lagi senam" kata Radja menjelaskan
"Memangnya kamu nggak naik angkot ?" saya bertanya lagi
"Itulah pah....., aku lupa bawa uangnya" katanya gemas
"Trus... " tanya saya ingin tahu
"Ya udah... aku jalan kaki aja. Dasar" ujarnya polos
Itulah Radja, cuek sekali dengan kondisi seperti itu. Dia tidak panik ketika menghadapi kondisi sulit. Berbeda dengan Tetehnya yang cemas sekali kalau kami menggodanya dengan mengatakan kalau kami kehabisan uang. Cemas kalau nanti dia nggak bisa makan dan kelaparan.
Menurut penjelasan istriku, ketika tiba di rumah Radja tampak keringetan dan capek. Ketika ditanya kenapa, dia menjelaskan habis jalan kaki pulang dari sekolah. Rupanya Mamanya sudah memberi uang jajan dan ongkos cuma Radja lupa memasukkannya ke dalam tasnya.
Baru saja masuk ke rumah setelah pulang kerja, langsung dapat laporan dari anak-anak. Sasha langsung memeluk saya dan mengatakan;
"Pah, Teteh tadi beruntung banget deh" katanya
"Beruntung kenapa Teh ?" tanya saya
"Teteh kan beliin Mamah Susu Low Fat, trus Teteh diberi uang lebih untuk beli empek-empek" katanya senang.
"Hhhh " dasar anakku yang satu ini kalau soal makan paling rewel.
Setelah Sasha memberikan laporannya, muncul Radja dari dalam kamar mengahampiri saya, setelah cium tangan, dia langsung memberikan laporannya.
"Pah, ada berita buruk Pah .." katanya dengan gayanya yang 'lebay'
"Hah... berita buruk ? berita apa?" saya sedikit bingung
"Iya Pah, tadi aku pulang sekolah jalan kaki !" katanya menjelaskan dengan semangat
"Loh kok jalan kaki ? Nggak dijemput sama Mama ?" tanyaku, karena pulang dan pergi sekolah biasanya selalu diantar Mamanya.
"Iya, tapi Mama kan lagi senam" kata Radja menjelaskan
"Memangnya kamu nggak naik angkot ?" saya bertanya lagi
"Itulah pah....., aku lupa bawa uangnya" katanya gemas
"Trus... " tanya saya ingin tahu
"Ya udah... aku jalan kaki aja. Dasar" ujarnya polos
Itulah Radja, cuek sekali dengan kondisi seperti itu. Dia tidak panik ketika menghadapi kondisi sulit. Berbeda dengan Tetehnya yang cemas sekali kalau kami menggodanya dengan mengatakan kalau kami kehabisan uang. Cemas kalau nanti dia nggak bisa makan dan kelaparan.
Menurut penjelasan istriku, ketika tiba di rumah Radja tampak keringetan dan capek. Ketika ditanya kenapa, dia menjelaskan habis jalan kaki pulang dari sekolah. Rupanya Mamanya sudah memberi uang jajan dan ongkos cuma Radja lupa memasukkannya ke dalam tasnya.
No comments:
Post a Comment