Friday, February 9, 2007
SURAT WASIAT
Pak Oman sakit keras. Sudah sebulan beliau hanya terbaring di tempat tidur. Sudah keluar masuk rumah sakit tapi tidak sembuh. Menurut dokter yang memeriksanya, Pak Oman menderita komplikasi (jantung, diabetes, tekanan darah tinggi dan panu). Akhirnya tim dokter keluarga memutuskan agar Pak Oman dirawat dirumah saja. Mereka juga mohon agar pihak keluarga selalu rutin mengunjunginya, karena diprediksi usianya sudah tidak lama lagi. Suatu hari keadaan beliau memburuk. Selang oksigen yang dialirkan melalui pernafasannya tidak juga membantu. Semua anggota keluarga sudah panik melihat orang yang dicintainya itu. Salah seorang pihak keluarga yang sudah berkumpul berinisiatif untuk memanggil ustad Ali untuk membimbing Pak Oman menghadapi sakratul maut. Ustad Ali datang dan langsung berdiri di sisi ranjang. Sementara seluruh keluarga berkumpul dengan kesedihan yang mendalam. Ustad Ali berusaha membimbing Pak Oman untuk melafazkan Syahadat dan Asma Allah. Namun keadaan Pak Oman semakin memburuk dari mulut beliau hanya terdengar erangan dan rintihan. Suatu saat Pak Oman tampak megap-megap mencoba bernafas padahal ada selang oksigen yang membantunya. Tampak Pak Oman mencoba menggerakan tangannya seperti menulis. Ustad Ali segera tanggap. Disuruhnya salah seorang anak Pak Oman untuk mengambil kertas dan pulpen. Mungkin Pak Oman ingin menuliskan wasiat untuk keluarganya. Setelah kertas dan pulpen diberikan, dengan susah payah (dengan masih megap-megap) Pak Oman mencoba menulis sesuatu. setelah selesai menulis Pak Oman memberikan kertas tersebut kepada Ustad Ali. Matanya nampak melotot ke arah ustad Ali. Kontan ustad Ali mengambil kertas tersebut sambil istighfar. Setelah melotot kepada Ustad Ali keadaan semakin memburuk dan akhirnya Pak Oman pun meninggal dunia. Ustad Ali segera memberikan beberapa nasihat dan petunjuk kepada keluarga almarhum untuk mengurus jenazah Pak Oman. Sementara Ustad Ali menyimpan kertas yang berisi wasiat tersebut kedalam saku bajunya. Menurut ustad nanti setelah tujuh hari baru surat wasiat tersebut akan dibacakan dihadapan keluarga. Untuk menghormati almarhum katanya. Hari ke hari di rumah Pak Oman diadakan tahlilan oleh pihak keluarga. Saat malam ke tujuh pihak keluarga berkumpul untuk mendengar pembacaan wasiat oleh Ustad Ali. Selama hidup Pak Oman merupakan orang kaya di kampung. Sehingga surat wasiat tersebut sangat ditunggu-tunggu oleh segenap ahli warisnya. Dengan takzim mereka memperhatikan ustad Ali yang memimpin acara tersebut. Setelah memberikan beberapa nasihat kepada pihak keluarga, akhirnya Ustad Ali mengeluarkan kertas yang masih terlipat rapi dari saku bajunya. Kertas tersebut belum dibuka sama sekali sehingga Ustad Ali juga belum mengetahui isinya. Perlahan-lahan ustad Ali membuka surat wasiat tersebut. Hanya selembar kertas dengan tulisan tangan Pak Oman. Setelah dibuka Ustad Ali melihat isinya sebentar.... wajahnya tegang dan brukkkk..... Ustad Ali pingsan. Keluarga langsung panik melihat kejadian tersebut, sebagian anggota keluarga mencoba menolong Ustad Ali yang semaput. Sementara yang lain mengamankan surat wasiat dari tangan Ustad Ali. Setelah salah seorang anak melihat tulisan dalam kertas tersebut ia kaget sekali dan akhirnya semuanya berebut untuk membacanya. Setelah membaca wasiat mereka semua terkejut. Soalnya dalam kertas wasiat tersebut tertulis : " LI LU DIRINYA SONOAN DIKIT SELANG OKSIGEN GUA ELU INJEK !!! "
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment