Di jaman orde baru dulu ada yang namanya Penataran P4. Semua rakyat diwajibkan mengikuti penataran. Dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi. Masyarakat secara umum juga di kenalkan melalui penataran pola 100 jam yang diselenggarakan di tingkat kelurahan. Di Bogor ada engkoh-engkoh yang ikut penataran. Ketika penataran belum di mulai, salah seorang penatar menghampiri si engkoh tersebut dan iseng-iseng bertanya ... "Koh, emang bener mau ikut penataran ..." "Haiya... wenel... wenelll... " "Buat apa engkoh ikutan penataran P4 ...?" "Haiyaaa... owe mao ikutan penatalan wuat dagang di pasal... " [Penatar bingung ...] "Lalu apa hubungannya koh... ?" "Kowe olang kagak tau kalo' di pasal wanyak plemannya .... suka malak malak owe.. haiyaa..." [Penatar tambah bingung ...] "Lah emangnya engkoh tau soal Pancasila ...?" "Haiya... owe waham ... sama kayak kuntao ..." [Penatarnya semakin bingung ...] "Terus ... Pancasila itu apa... ?" "Haiya... owe tau... peltama pukul ... kedua tendang .... ketiga ... " "Husshh... koh.... itu mah PENCAK SILAT !!!!"
Denger cerita dari Pak A. Suhanda KPP Cibinong....
No comments:
Post a Comment