Monday, February 22, 2010

POTONG RAMBUT


Potongan Rambut ‘Model Biasa ‘


Pak Zaenal sedang potong rambut di tukang cukur langganannya. Karena sudah langganan dengan pede nya dia minta dipotong 'seperti biasa'. Tanpa memperhatikan kalau yang memotong bukannya yang biasanya, langsung dia sibuk membaca koran. Setelah selesai,
"Sudah selesai Pak", kata si Barbarian (istilah untuk pekerja di Barber Shop).
Pak Zaenal segera melihat hasil potongan si Barbarian lewat kaca di depannya. Betapa terkejutnya ketika yang dilihatnya rambut cepak model ABRI yang baru lulus pendidikan.
"Lohh...!!!??? Kok kayak gini Mas!!" protes Pak Zaenal kesal.
"Kata Bapak tadi 'yang seperti biasa'" ujar si Barbarian berusaha membela diri.
"Bukan kayak gini !!" bentak Pak Zaenal mulai emosi. Namun setelah melihat yang memotong rambutnya bukan Barbarian 'yang biasa', Pak Zaenal jadi mikir. "Sial ! Gua salah perintah !" mungkin begitu pikirnya. Tinggal si Barbarian 'yang tidak biasa’ ini yang jadi bingung campur takut. Maklum postur tubuh dan gaya Pak Zaenal yang kekar mirip ABRI. Mungkin gara-gara inilah yang membuat si Barbarian 'yang tidak biasa' tadi itupun salah persepsi.
"Ya sudah !" lanjut Pak Zaenal yang sudah tanggung marahnya. Setelah membayar ongkos potong rambut, Pak Zaenal berniat untuk pergi. Tiba-tiba dari pintu masuk datang Pak Acep, dengan gayanya yang khas sambil cengar-cengir dia menyapa Pak Zaenal.
"Habis potong Bos!" sapanya yang sebenarnya tidak usah dijawab, karena melihat rambut baru Pak Zaenal.
"Eh, elu Cep ! Iya nih baru selesai" jawabnya sambil mengurungkan niatnya untuk cepat-cepat pulang. Pak Acep yang baru datang langsung saja duduk di kursi Barbarian, yang sekilas mirip kursi hukuman mati. Dengan penuh percaya diri Pak Acep segera memerintahkan si Barbarian 'yang bukan biasanya' tadi.
"Potong rambutnya Mas! Yang modelnya kayak dia tuh !!" perintah Pak Acep penuh percaya diri sambil menunjukkan jarinya ke arah Pak Zaenal. Kontan Pak Zaenal shock mendengarnya permintaan Pak Acep tersebut. “Sialan... Dia nggak tahu apa? Ini kan salah potong!" pikir Pak Zaenal. Tidak mau mengecewakan Pak Acep, akhirnya beliau pergi. Di kompleks, ketika nongkrong dengan warga lainnya Pak Zaenal senyum-senyum menceritakan kepada kami.
"Saya potong rambut salah, eh datang Pak Acep minta potong model begini!" ceritanya sambil tertawa-tawa. Itulah selera Pak ! Ternyata buat kita nggak bagus tapi tetap dilihat bagus buat orang lain. Setelah saya pikir-pikir cerita mereka berdua terdapat benang merahnya, yaitu dua-duanya sama-sama anak ABRI. Hehehe...


Model Begini Bisa Nggak ??

Masalah potong rambut, saya pernah mendengar cerita Wawan. BEGINI CERITANYA ;
Pada suatu hari Wawan kebetulan sedang berkunjung ke sebuah salon untuk memanjakan tubuh dan perawatan kecantikan [ups ! gimana nih…?]. Nah tiba-tiba masuk seorang wanita sambil membawa kantong plastik belanjaan. Walaupun terlihat modis namun dari penampilannya [maaf] terlihat wanita ini seperti seorang PRT [Nah, kalo yang satu ini Wawan memang jagonya]. Wanita tersebut terlihat sedikit bingung dan seperti tidak biasa dengan suasana salon. Kemudian dengan agak ragu-ragu ia menghampiri seorang pegawai salon dan membisikkan sesuatu. Pegawai salon tersebut lantas mengajaknya untuk duduk di kursi untuk potong rambut. Wanita tersebut dengan agak malu-malu segera duduk sambil tetap membawa kantong plastik belanjaannya yang sekarang didekapnya erat-erat. Setelah beberapa saat kemudian pegawai salon yang akan mengeksekusinya menghampirinya. “Mau dipotong atau di Creambath Mbak ?” tanyanya sopan. “Hmm... potong aja deh Mbak” jawab wanita itu sedikit ragu. Kemudian, “Rambutnya mau dipotong model apa ?” kembali pegawai salon bertanya. “Hmm... anu.... Nnggg.... kalo yang seperti ini bisa nggak ???” tanyanya ragu-ragu sambil menunjukkan gambar wanita dengan rambut tergerai pada kantong plastik belanjaannya. “.........????????”. Semua tamu hanya mesem-mesem aja. Sementara Wawan keluar salon sebentar mau ngakak.

No comments: