Thursday, June 26, 2008

10 AMALAN YANG TERBALIK

Kadang kita dapati amalan kita terbalik atau bertentangan dng apa yang

sepatutnya dilakukan & dituntut oleh Islam. Mungkin kita tidak sadar atau

ikut-ikutan dng budaya hidup orang lain.

Contoh amalan yang terbalik :

1. Amalan Selamatan/kenduri beberapa malam setelah saudara/keluarga/ tetangga

kita meninggal (malam pertama, kedua, ketiga, ketujuh dan seterusnya) adalah

terbalik dng yang dianjurkan oleh Rosulullah SAW dimana Rosulullah telah

menganjurkan tetangga memasak makanan/minuman untuk keluarga yang berduka

guna meringankan kesedihan & kesusahan mereka.

Keluarga yang telah ditimpa kesedihan tersebut terpaksa menyediakan

makanan & membeli segala sesuatu untuk mereka yang datang membaca Tahlil/do'a

& mengaji. Tidakkah mereka yang hadir & makan tersebut tidak khawatir

termakan harta anak yatim yang ditinggalkan oleh si mati atau harta

peninggalan si mati yang belum dibagikan kepada yang berhak menurut Islam ?

2. Kalau datang ke resepsi/pesta pernikahan/khitanan selalu berisi

hadiah/uang waktu bersalaman. Kalau tidak ada uang maka kita segan untuk

pergi. Tetapi kalau mendatangi tempat orang meninggal. kita tidak malu untuk

salaman tanpa isi/uang. Sepatutnya pada saat kita mendatangi tempat orang

meninggallah kita seharusnya memberi sedekah. Sebenarnya jika ke

Resepsi/pesta pernikahan/khitanan , tidak memberipun tidak apa-apa karena

tuan rumah yang mengundang untuk memberi restu kepada mempelai & makan

bukan untuk menambah pendapatannya.

3. Ketika datang ke sebuah gedung/rumah mewah atau menghadiri rapat dng

pejabat, kita berpakaian bagus, rapi & indah tapi bila menghadap Allah baik

di rumah maupun di Mesjid, pakaian yang dipakai adalah pakaian seadanya.

Tidakkah ini suatu perbuatan yang terbalik ?

4. Kalau bertamu ke rumah orang diberi kue/minum, kita merasa malu untuk

makan sampai habis, padahal yang dituntut adalah jika hidangan tidak dimakan

akan menjadi mubazir dan tidak menyenangkan tuan rumah.

5. Kalau Sholat Sunnah di Mesjid sangat rajin tapi kalau di rumah, malas.

Sedangkan sebaik-baik Sholat Sunnah adalah yang dilakukan di rumah seperti

yang dianjurkan oleh Rosulullah SAW untuk menghindari rasa riya'/pamer.

6. Bulan Puasa adalah bulan mendidik nafsu termasuk nafsu makan yang

berlebihan tetapi kebanyakan orang mengaku bahwa biaya makan dan belanja di

bulan puasa adalah yang tertinggi dalam setahun. Padahal seharusnya yang

terendah. Bukankah terbalik amalan kita ?

7. Kalau untuk menjalankan ibadah haji, sebelum berangkat, banyak orang

mengadakan Selamatan/do' a bersama tetapi setelah kembali dari Haji, tidak

ada do'a bersama untuk bersyukur. Anjuran do'a bersama/selamatan dalam Islam

diantaranya adalah karena selamat dari bermusafir/perjalan an jauh bukan

karena akan bermusafir. Bukankah amalan ini terbalik ?

8. Semua orang tua akan kecewa jika anak-anaknya gagal dalam ujian. Maka

dicari & diantarlah anak-anak ke tempat kursus walau dengan biaya tinggi.

Tapi kalau anak tidak dapat membaca Al-Qur'an, mereka tidak berusaha

mencari/mengantar anak-anak ketempat kursus baca Al-Qur'an atau kursus

pelajaran Islam. Kalau guru kursus sanggup dibayar sebulan Rp.300.000,00

perbulan untuk satu pelajaran dan 8 kali pertemuan saja, tapi kepada Ustadz

yang mengajarkan mengaji hanya Rp.100.000,00 perbulan untuk 20 kali

pertemuan. Bukankah terbalik amalan kita ? Kita sepatutnya lebih malu jika

anak tidak dapat baca Al-Qur'am atau Sholat dari pada tidak lulus ujian.

9. Siang-malam, panas-hujan badai, pagi-petang kita bekerja mengejar rezeki

Allah dan mematuhi peraturan kerja. Tapi ke rumah Allah (Mesjid) tidak hujan

tidak panas, tidak siang, tidak malam tetap tidak datang ke Mesjid. Sungguh

tidak tahu malu manusia begini, rezeki Allah diminta tapi untuk mampir ke

rumahNya segan dan malas.

10. Seorang isteri kalau mau keluar rumah dengan suami atau tidak, berhias

secantik mungkin. Tapi kalau di rumah....??? Sedangkan yang dituntut seorang

isteri itu berhias untuk suaminya bukan untuk orang lain. Perbuatan amalan

yang terbalik ini membuat rumah tangga kurang bahagia.

Cukup dengan contoh-contoh di atas, Marilah kita berlapang dada menerima

hakikat sebenarnya. Marilah kita beralih kepada kebenaran agar hidup kita

menurut landasan dan ajaran Islam yang sebenarnya bukan yang digubah

mengikuti selera kita. Allah yang menciptakan kita, maka biarlah Allah yang

menentukan peraturan hidup kita.

Sabda Rosulullah SAW : "Sampaikanlah pesan-KU walau hanya satu ayat".

(Riwayat Bukhari).

No comments: