Thursday, October 15, 2009

Tole Masuk Universitas Indonesia

Jakarta, 16 Oktober 2009


"Punya kamus bahasa Inggris, atau bahasa Jepang nggak ?" tanya ibu melalui HP-nya
"Kalo' bahasa Inggris sih ada, tapi kamus bahasa Jepang nggak ada" jawab saya, heran juga nih, ibuku nanya kamus segala. Jadi curiga, jangan-jangan ibuku jadi ikutan S2-nya. Hehehe...
"Ada apa bu, nanya kamus bahasa Inggris dan Jepang segala ?" tanyaku heran
"Emang nggak tau ya ?" ibuku malah balik bertanya. Gimana sih ibuku ini, diberitahu saja belum malah ditanya seperti itu.
"Ya, nggak tau lah, kan belom dibilangin" jawab saya sekenanya, tapi penasaran juga sih. "Emangnya ada apa ? Ibu mau melanjutkan sekolah lagi ?" tanya saya.
"Bukan Ibu, tapi Tole" katanya sambil tertawa. Ibu memang senang sekali bercanda dengan saya dan anak-anaknya yang lain.
"Lah, si Tole kenapa ?" tanya saya tambah heran. Jangan-jangan bikin masalah lagi nih.
"Iya, sekarang si Tole di UI" kata ibu sambil senyum-senyum [saya hapal betul senyumnya].
"HAH...! Tole di UI, ngambil jurusan apaan ?" jawab saya sambil tidak bisa menahan tawa.
"Nggak tau tuh, kayaknya bahasa Inggris atau akuntansi kali' ya" jawab ibu. Ini pasti jawaban asal-asalan.
"Ya, gimana dia aja deh. Yang penting belajarnya bener" jawab saya menimpali.
"Emangnya siapa yang suruh ke sana ?" tanya saya kemudian.
"Ayah, yang nyuruh ke UI ayah. Tadi Iwan dan Tila disuruhnya. Sekalian mereka berdua pergi mancing" jelas ibu sambil senyum.
"Tapi sih, ayah nge-bekalin juga sedikit. Pake ikan tongkol sama duitnya lima ribu" katanya kemudian. Sepertinya ayah sudah nggak kuat lagi merawat si Tole yang ingusan dan malesnya minta ampun, akhirnya dimasukin UI juga biar nggak ngerepotin lagi.

[Saya udah ngakak mendengarnya membayangkan drama perpisahan antara ayah dengan Tole. Bagaimanapun juga ayah dan Tole punya hubungan unik. Disisi lain sering dimarahi, dipukul, bahkan dikejar-kejar dengan sapu lidi jika si Tole bandel. Tapi setiap hari pula beliau selalu memberi makannya. Kadangkala bisa-bisanya pesen ikan tongkol jika ibu sedang berbelanja ke Pasarminggu. Aban, adik saya yang di rumah pun sempat protes, "Enak banget si Tole, di kasih ikan tongkol! anaknya aja nggak makan ikan!" begitulah jika dia protes soal perlakuan ayah kepada si Tole]

"Biarin dah, biar dia mandiri" jawab saya menimpali ibu.
"Iya, habisnya di sini males banget. Kerjanya cuma tidur mulu" ibu mulai ngomel jika bicara soal malasnya si Tole.
"Ya, kita doakan saja agar dia berhasil. Nanti kalau sudah sarjana, yang bangga kan kita juga" jawab saya tambah ngaco.
"Iya, kita doain aja ya" kata Ibu pasrah, seolah-olah inilah keputusan yang terbaik untuk si Tole kucing kami yang pemalas.

2 comments:

Pencerah said...

wakakakaka salam buat si Thole
jangan sampe kalah ama Prof Eko Budiharjo (mantan rektor undip), Kucingnya dah S2 loh...

Teruslah berkarya karena Kerja Keras adalah energi kita

Bond said...

Amin, kita doakan aja si Tole bisa berhasil. Kami hanya bisa mendoakan. Sekarang tiap dua minggu sekali adik saya menjenguknya, sambil sekalian mancing di danau UI.